- Lamban Tangani Kasus Pencabulan, YNN Law Firm Soroti Kinerja Polresta Tangerang
- Klarifikasi Pihak Management Speakout Lounge and Bar Pakons, Terkait Tudingan Tak Berijin
- Anggota DPRD Komisi IV Kota Tangerang Tegaskan Perlunya Perluasan Layanan Transportasi Gratis Pelajar
- Komisi IV Soroti Rencana Penambahan Dividen Perumda TB ke Pemkot Tangerang
- Komisi IV Kota Tangerang Dorong Mitigasi Bencana
- Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Desak Pemkot Rampungkan Kajian Risiko Bencana
- Komisi IV DPRD Minta Pengembang Segera Serahkan Fasos-Fasum ke Pemkot
- Anggota Komisi IV Sebut Pembangunan Tandon Air Sebagai Solusi Atasi Banjir
- Andri Permana Desak Pemkot Tunda Pemilihan RT/RW hingga Terbit Perwal Baru
- DPRD Kota Tangerang Dorong Inovasi Ekonomi Kreatif dan Perbaikan Layanan Publik di 2026
Anggota DPRD Komisi IV Kota Tangerang Tegaskan Perlunya Perluasan Layanan Transportasi Gratis Pelajar

Keterangan Gambar : Anggota DPRD Kota Tangerang dari Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Teja Kusuma
Kanalniaga.com, Kota Tangerang-Anggota DPRD Kota Tangerang dari Komisi IV Fraksi PDI Perjuangan, Teja Kusuma, menegaskan perlunya perluasan layanan transportasi gratis bagi pelajar.
Program yang telah berjalan sejak 2025 itu dinilai membutuhkan peningkatan cakupan wilayah, efektivitas rute, serta modernisasi sistem pembayaran.
Baca Lainnya :
- Komisi IV Soroti Rencana Penambahan Dividen Perumda TB ke Pemkot Tangerang0
- Komisi IV Kota Tangerang Dorong Mitigasi Bencana0
- Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Desak Pemkot Rampungkan Kajian Risiko Bencana0
- Komisi IV DPRD Minta Pengembang Segera Serahkan Fasos-Fasum ke Pemkot0
- Anggota Komisi IV Sebut Pembangunan Tandon Air Sebagai Solusi Atasi Banjir0
Sejak dua bulan lalu, pelayanan diperluas melalui Si Benteng yang mencakup lebih banyak kecamatan. Ini menjawab kebutuhan pelajar di jam keberangkatan dan kepulangan sekolah,” ujar Teja, Selasa, 2 Desember 2025.
Menurutnya, perluasan layanan yang awalnya mengandalkan mobil angkutan berwarna kuning kini didukung penuh oleh moda transportasi massal Si Benteng serta Bus Tayo. Layanan ini memungkinkan pelajar menggunakan angkutan massal secara gratis, sementara masyarakat umum dikenakan tarif subsidi Rp2.000. Namun cakupan wilayah disebut belum merata.
“Kalau melihat efektivitas jalur, semua kecamatan belum terlayani. Di beberapa titik masih banyak pelajar yang bergantung pada angkot konvensional yang tidak masuk skema layanan gratis,” jelasnya.
Teja juga menyoroti persoalan mekanisme pembayaran yang masih bercampur antara metode digital dan manual. Hal ini dinilai rawan kebocoran pendapatan serta menghambat transparansi.
“Ke depan, semua layanan Si Benteng harus menerapkan tap on board. Masyarakat cukup men-tap kartu saat naik. Ini untuk memperketat pengawasan dan meningkatkan profesionalitas PT TNG,” katanya.
Ia menambahkan bahwa digitalisasi pembayaran, pemasangan CCTV, dan GPS merupakan bagian dari upaya modernisasi transportasi publik yang dikelola BUMD PT TNG. Langkah tersebut juga sejalan dengan agenda juang PDI Perjuangan yang menargetkan peningkatan dividen PT TNG pada 2027.
Teja mengungkapkan bahwa program transportasi gratis bagi pelajar mulai dicanangkan pada 2025 melalui armada hibah. Namun jumlah unit saat itu belum mencukupi kebutuhan kota. Baru pada 2026, perluasan layanan dilakukan melalui optimalisasi armada Si Benteng di jam-jam khusus pelajar.
Meski demikian, perluasan layanan dianggap belum menyeluruh. Evaluasi jalur terus dilakukan untuk menentukan koridor mana yang layak dipertahankan atau ditutup. PT TNG sendiri belum berencana menambah ritase atau membuka rute baru, dan lebih memprioritaskan pemindahan armada dari jalur sepi ke jalur padat.
“Yang utama itu evaluasi. Jalur sepi ditutup atau disesuaikan, yang ramai diperkuat. Kita tidak ingin membuka rute baru sebelum kajiannya matang,” tegas Teja.
Terkait rencana penambahan layanan pada 2026, Teja menyebut kajian Dinas Perhubungan masih berlangsung. Dishub mendorong penambahan ritase, sementara PT TNG memilih menuntaskan evaluasi rute yang ada.
“Harapannya, semua jalur yang dibutuhkan pelajar bisa dibuka. Tapi kebijakannya harus sesuai dengan hasil kajian dan tetap memperhatikan hubungan dengan transportasi konvensional,” pungkasnya.
Dengan peningkatan rute yang lebih efektif, penerapan pembayaran digital, serta pengawasan yang lebih ketat, DPRD berharap transportasi publik Kota Tangerang berkembang menjadi moda yang modern, transparan, dan benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama pelajar.(**)











